Para penyandang disabilitas masih kerap diabaikan dalam mengembangkan kewirausahaan pada era revolusi industri 4.0. Saat pandemi covid 19 ini wanita penyandang di dabilitas terdampak pengaruh ekonomi yang cukup berat. Rata-rata wanita disabilitas bertahan hidup melalui usaha mikro yang bergerak dalam berbagai skill keterampilan seperti menjahit, kuliner dan kerajinan lainnya. Semangat mereka dalam keterbatasan memberikan inspirasi bagi para akademisi untuk mendampingi mereka dalam penguatan ekonomi yang lebih baik lagi.
Melalui lembaga inkubator bisnis Teknologi Universitas Islam Al-Azhar mencoba mengajukan proposal hibah skema Direct Aid Program (DAP) dari Konjen Australia di Bali yang di tahun awal tahun 2021 sudah diterima di awal bulan Februari 2021. Program yang telah diajukan bertema “COVIDABLE: Small Business Ownership Training for Females with Disabilities. Ketua panitia pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu Baiq Dewi Lita Andian, M.AC yang juga merupakan salah satu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Al-Azhar. Ibu Dewi menjelaskan pelaksanaan program ini akan berlangsung selama 1 tahun yaitu dari bulan April hingga Desember 2021.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi pelatihan dan dukungan mental bagi wanita penyandang disabilitas agar usaha yang mereka rintis lebih maju lagi dan berdaya saing. Acara pembukaan Inkubator Bisnis Teknologi (ITe) UNIZAR ini dihadari secara luring dan daring via zoom meeting. Pembukaan acara COVIDABLE disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) bapak Dr. Ir. Muh. Ansyar, M.P. beserta jajarannya. Tidak lupa juga Ketua ITe UNIZAR Ibu Ir. Sri Sustini, MM. memberikan sambutannya kepada peserta disabilitas melalui zoom meeting. Beliau mengucapkan selamat bergabung menjadi binaan ITe UNIZAR dan semoga bisa terus bersinergi untuk mendapatkan manfaat bagi ITe maupun peserta pelatihan. Dengan proyek ini diharapkan kedepan para wanita disabilitas bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas usahanya dengan didampingi terus oleh tim ITe UNIZAR dan para akademisi di kampus unizar. Hal serupa disampaikan oleh tim assessor Direct Aid Program melalui virtual visit mereka, bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjebatani peran bilateral pemerintah Australia dalam mendukung iklim bisnis yang ramah kaum termarjinalkan.
Proyek ini akan berisi berbagai modul pelatihan yang ramah disabilitas. Yang nantinya akan dilanjutkan dengan pendampingan usaha selama tiga bulan oleh ITe UNIZAR, dan rangkaian kegiatan tersebut akan ditutup dan dikemas dalam konsep pameran usaha yang akan menampilkan produk-produk milik perempuan penyandang disabilitas. Pada akhir proyek ini, tim pelaksana kegiatan COVIDABLE berharap bahwa hak-hak kaum difabel terpenuhi dengan baik. Walaupun dalam keterbatasan mereka, Perempuan penyandang disabilitas tersebut layak untuk diapresiasi dan didukung agar kedepannya wanita penyandang disabilitas bisa bangkit secara finansial ditengah bencana COVID-19.